TRI SAKTI
TRI SAKTI
I Nyoman Alit Suarjaya, 16/12/2021
Pengertian
Tri Sakti
Tri Sakti berasal dari dua kata yaitu
tri artinya tiga, dan sakti artinga kekuatan. Jadi Tri Sakti berarti tiga
kekuatan Sang Hyang Widhi dalam menjaga alam semesta beserta umatnya. Masing-masing
Dewa memiliki Sakti yang tidak terpisahkan dariNya, seperti halnya suami istri,
karena Dewa tidak dapat melakukan tugas sesuai fungsinya apabila tidak dengan saktinya.
Sehingga jika Dewa diwujudkan dalam bentuk laki-laki, maka saktinya diwujudkan dalam
bentuk wanita, maka dengan perpaduan Dewa (Purusa) dan Sakti (Pradana) tugasnya
dapat dilakukan sesuai fungsinya. Adapun perwujudan Tri Sakti yaitu:
1.
Dewi saraswati sebagai sakti Dewa Brahma.
Dewi Saraswati Saraswati
(Sarasvat ) berasal dari akar kata sr yang berarti mengalir. Ia dapat juga
berarti percakapan, kata-kata. Dewi Saraswasti adalah dewi ilmu pengetahuan dan
seni. Saraswati juga dipuja sebagai Dewi Kebijaksanaan. Sebagai Sakti dari Dewa
Brahma sebagai pencipta, Dewi Saraswati menganugrahkan umatnya dengan pengetahuan
agar dapat menciptakan sesuatu yang baik. Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok
wanita cantik, dengan kulit halus dan bersih, merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan
suci akan memberikan keindahan dalam diri. Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan
dan Seni, dirayakan oleh umat di Indonesia, yang jatuh pada hari Saniscara
(Sabtu) Umanis (Legi), wuku Watugunung. Perayaan ini dilaksanakan setiap 210
hari sebagai penghormatan kepada dewi ilmu pengetahuan dan seni. Biasanya
perayaan hari raya saraswati dilakukan umat dengan melakukan upacara dengan
sastra, kitab, ataupun buku yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Perayaan Saraswati juga dilakukan di sekolah, kampus, kantor, dan persembahyangan
di pura desa, atau di pura- pura khayangan yang merupakan sthana dari Dewi Saraswati.
2.
Dewi sri/laksmi sebagai sakti dari dewa wisnu.
Dewi Sri atau Laksmi
Dewi Sri / Lakshmi Nama Lakshmi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu laksya,
maknanya "tujuan atau pencapaian, maksud bahwa Dewi Laksmi sebagai Dewi
Hindu bertindak sebagai Dewi Kekayaan dan Kemakmuran, baik material dan rohani.
Sebagai Sakti dari Dewa Wisnu sebagai pemelihara, Dewi Laksmi menganugrahkan
kemakmuran kepada umatnya agar dapat bertahan hidup. Dikenal juga sebagai Dewi
Cahaya, kebijaksanaan, dan keberuntungan, dan selalu memberikan atau
menganugerahkan keberuntungan, kecantikan, keberanian, dan kesuburan kepada
semua pemujanya. Lakshmi adalah dewi rumah tangga utama untuk kebanyakan
keluarga Hindu dan merupakan favorit para wanita. Dia dipuja setiap hari,
tetapi khusus pada bulan oktober adalah bulan istimewa untuk pemujaan Lakshmi
3.
Dewi Parwati/Uma/Durga/Dewi Kali sebagai sakti dari Dewa Siwa.
a.
Dewi Parwati /Uma
Dewi
Parwati/Uma Sakti Dewa Siwa diberi nama sesui dengan perwujudannya yang ganda,
yaitu berwujud santa atau tenang, dan bersifat raudra atau krodha. Ketika dalam
wujud santa, sakti Dewa Siwa ini disebut dengan Parwati, yaitu seorang dewi
dengan penuh kecantikan dan kasih sayang. Selain disebut dengan Parwati, juga
disebut dengan Dewi Uma atau Dewi Kedamaian Sebagai Parwati atau Uma dia
dinyatakan dengan aspek yang lemah lembut, penyayang, penuh cinta kasih. Dimana
dalam aspek ini, dia selalu bersama dengan Siwa.
b.
Dewi Durga
Dewi
Durga merupakan aspek sakti yang paling banyak dipuja. Arti kata Durga yang
sebenarnya adalah sulit didekati atau sulit dikenal. Menjadi personifikasi dari
keseluruhan kekuasaan para Dewa, Dia wajar sulit didekati atau dikenali. Namun
sebagai Ibu Alam Semesta, dia merupakan perwujudan dari kasih sayang dan
kelemahlembutan, bila dimohonkan. Biasanya perwujudan Dewi Durga digambarkan
sebagi Rangda dengan wajah yang seram, dalam tugasnya sebagai dewi maut sesuai
dengan pendamping Dewa Siwa. Di Bali sthana Dewi Durga terdapat di setra
(kuburan) atau di pura dalem dan prajapati.
c.
Dewi Kali
Kata Kali
berasal dari kata yang tidak asing ditelinga masyarakat, khususnya masyarakat Hindu
di Bali, yaitu Kala atau waktu. Dia adalah daya dari waktu, waktu yang kita
semua mengenalinya dengan baik adalah pemusnah segalanya. Penggambaran Kali
pada dengan latar belakangnya adalah wilayah kremasi atau tempat pembakaran
mayat atau medan perang yang menunjukkan tubuh-tubuh mati termasuk yang dirusak.
Dia berdiri dengan sikap menantang pada badan mati yang merupakan pendampingnya
sendiri, yaitu Siwa. Bila Siwa berwarna putih tulus, dia berwarna biru tua yang
berbatasan dengan kegelapan. Tuhan dikatakan telah menciptakan alam semesta dan
kemudian memasukinya. Dengan demikian alam semesta ini menjadi sebuah tabir,
selubung bagi ketuhanan itu. Bila itu dimusnahkan, maka ketuhanan itu akan
tetap terbuka. Itulah makna Kali yang talanjang sehingga dia diistilahkan
sebagai Digambara yang artinya berpakaian ruang. Menggunakan ruang angkasa yang
tak terbatas sebagai pakaiannya.
Belum ada Komentar untuk "TRI SAKTI"
Posting Komentar